Archive for 2014
Eagle Scout Award 2014
Eagle Scout Award 2014 atau bisa disebut penghargaan untuk pramuka garuda berprestasi yang diadakan oleh Kwarda Jawa Tengah pada tanggal 15 s.d 17 Agustus 2014 di bumi perkemahan Candra Birawa, Karanggeneng, Gunungpati, Semarang, dari kontingen Kwarcab Tegal mengirimkan 4 anggota pramukanya, yang terdiri dari 2 penggalang dan 2 penegak. Ini kali pertama kontingen kwarcab Tegal mengirimkan pramuka penegak garudanya untuk diikut sertakan di kegiatan Eagle Scout Award.
2 Penegak garuda yang diikut sertakan adalah penegak dari ambalan SMA N 1 Slawi, ini kesempatan yang langka dan baru. 2 penegak tersebut adalah Tegar Gagah Aditya dan Laelatussyifa, dan puji syukur dari kontingen kwarcab Tegal meraih Juara 2 pramuka garuda berprestasi untuk putrinya yaitu Laelatussyifa. Awal ini diharapkan dapat dijadikan suatu dorongan agar kedpannya SMA N 1 Slawi bisa mengirimkan perwakilannya dan dapat menjadi yang terbaik ditingkat daerah dan nasional.
2 Penegak garuda yang diikut sertakan adalah penegak dari ambalan SMA N 1 Slawi, ini kesempatan yang langka dan baru. 2 penegak tersebut adalah Tegar Gagah Aditya dan Laelatussyifa, dan puji syukur dari kontingen kwarcab Tegal meraih Juara 2 pramuka garuda berprestasi untuk putrinya yaitu Laelatussyifa. Awal ini diharapkan dapat dijadikan suatu dorongan agar kedpannya SMA N 1 Slawi bisa mengirimkan perwakilannya dan dapat menjadi yang terbaik ditingkat daerah dan nasional.
Pramuka Garuda SMA N 1 Slawi 2014
Kamis, 18 September 2014
11 Pramuka Penegak ambalan SMA N 1 Slawi dikukuhkan menjadi pramuka penegak garuda dalam kesempatan rangkaian puncak kegiatan HUT Gerakan Pramuka ke-53 tahun 2014 tingkat kwarcab Tegal. Hal ini merupakan pertama kalinya pramuka garuda golongan penegak di kwartir cabang Tegal, semoga dapat memacu dan memotivasi anggota gerakan pramuka dalam mengembangkan prestasi, ketrampilan, dan kepemimpinan. Selamat dan Sukses selalu! DIRGAHAYU GERAKAN PRAMUKA KE-53!
11 Pramuka Penegak ambalan SMA N 1 Slawi dikukuhkan menjadi pramuka penegak garuda dalam kesempatan rangkaian puncak kegiatan HUT Gerakan Pramuka ke-53 tahun 2014 tingkat kwarcab Tegal. Hal ini merupakan pertama kalinya pramuka garuda golongan penegak di kwartir cabang Tegal, semoga dapat memacu dan memotivasi anggota gerakan pramuka dalam mengembangkan prestasi, ketrampilan, dan kepemimpinan. Selamat dan Sukses selalu! DIRGAHAYU GERAKAN PRAMUKA KE-53!
Dari belakang kiri : Burhanudin, M. Rudi Aji Arsyad, Anugrah Dwi Pangestu, M. Zacki Pratama
Dari depan kiri : Tegar Gagah Aditya, Laelatussyifa, Aulia Aprilia, Fidea Mirantika, Kak Nenny Dwi A. (selaku Ka. Gudep SMA N 1 Slawi) Estu Puji Lestari, Mesyda Amalia Latih, M. Gigih Dwi Asroi
welcome to gamanasa
WELCOME TO PRAMUKA GAMANASA SMANSAWI
HUT AMBALAN
BHAKTI SOSIAL
SERAH TERIMA JABATAN DEWAN AMBALAN
ORIENTASI MENUJU AMBALAN
MASA ORIENTASI PRAMUKA
PERJALANAN ALAM BEBAS
6th
Ganas Scout Achievement Meeting
6th
Ganas Scout Achievement Meeting
HUT AMBALAN
BHAKTI SOSIAL
SERAH TERIMA JABATAN DEWAN AMBALAN
ORIENTASI MENUJU AMBALAN
MASA ORIENTASI PRAMUKA
KELUARGA BESAR AMBALAN GAJAHMADA DAN NYI AGENG SERANG
GLADIAN SANGGA INTI
PERJALANAN ALAM BEBAS
6th
Ganas Scout Achievement Meeting
Ganas Scout Achievement Meeting
Created by
Mohammad Zacki Pratama
Estafet Tunas Kelapa
Pemberangkatan Estafet Tunas Kelapa
Estafet tunas kelapa merupakan tradisi dalam Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah dalam menyambut Hari Pramuka. Kegiatan ini berupa jalan kaki sepasukan Pramuka dengan membawa berbagai atribut seperti bendera Merah Putih, bendera Pramuka, obor, tunas kelapa, dan beberapa atribut lainnya, dan dilakukan secara estafet (beranting).
Pemberangkatan Estafet Tunas Kelapa
Pemakaian Hasduk Untuk Anggota Pramuka Putri
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah mengesahkan Keputusan tentang Petunjuk Penyelenggaraan Seragam Pramuka nomor : 174 tahun 2013 yang didalamnya berisi tentang Hasduk/Setangan Leher bagi Pramuka Putra dan Pramuka Putri. Berdasarkan SK tersebut, Pramuka Putra dan Pramuka Putri memakai satu Hasduk berupa setangan leher (hasduk putra) dan pita leher yang selama ini dipakai oleh Pramuka Putri dinyatakan tidak berlaku lagi.
Nama “Hasduk” yang merupakan sebutan lain dari setangan leher bagi Pramuka Putra atau pita leher bagi Pramuka Putri merupakan kelengkapan seragam pramuka. Hasduk ini tidak saja menunjukkan ciri khas kepanduan (scouts) namun juga sebagai identitas negara asal anggota kepanduan tersebut karena hasduk yang dipakai merupakan lambang bendera negara masing-masing.
Di Indonesia Hasduk memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai lambang pemersatu bangsa, mengingat Indonesia terdiri banyak pulau, bahasa daerah, etnik, agama dan kesukuan, maka Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang memiliki prinsip dasar tetang NKRI memerlukan alat pendidikan tentang nasionalisme sebagai pemersatu yaitu setangan leher “merah putih”. Fungsi lain dari hasduk adalah sebagai alat kelengkapan medis karena bisa digunakan P3K manakala ada patah tulang yang memerlukan pembidaian.
Created by
Mohammad Zacki Pratama
TKPP GSKB IX Th.2014
Lomba dan Temu Karya Pramuka Penegak (TKPP) IX, Sabtu sd Minggu, 17-18 Mei 2014
Puji Syukur Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, untuk ke 9 kali nya Ambalan Gajahmada dan Nyi Ageng Serang Pangkalan SMA Negeri 1 Slawi kembali meraih Juara Umum pada TKPP GSKB IX Rancana Pancasakti Tegal se Eks Karisidenan Pekalaongan.
Puji Syukur Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, untuk ke 9 kali nya Ambalan Gajahmada dan Nyi Ageng Serang Pangkalan SMA Negeri 1 Slawi kembali meraih Juara Umum pada TKPP GSKB IX Rancana Pancasakti Tegal se Eks Karisidenan Pekalaongan.
Sebuah kata penyamangat dan motivasi yang diutarakan oleh Pradana ''kita pasti tidak akan mensia-siakan kesempatan ini! Ka Mabigus tidak akan merasa sepi karena kita akan kembali membawa piala bergilir untuk menghiasi ruangan Ka Mabigus kembali''.
Dan atas kerja keras,doa, semangat, kreatifitas yang ditunjukan dengan sungguh-sungguh. Akhirnya Ambalan GAMANASA dapat menikmati hasil Jerih Payahnya, dengan membawa kembali Piala Bergilir TKPP Universitas Pancasakti Tegal.
SUKSES AMBALANKU!!
We Are The CHAMPION, GAMA NASA Jaya!!!
STRUKTUR DEWAN AMBALAN GAJAHMADA DAN NYI AGENG SERANG PERIODE TAHUN 2013/2014
DEWAN AMBALAN
GAJAHMADA DAN NYI AGENG SERANG
GUGUS DEPAN TEGAL 08.109-08.110
SMA NEGERI 1 SLAWI
PERIODE TAHUN 2013/2014
PRADANA : TEGAR GAGAH ADITYA
PEMANGKU ADAT : BURHANUDIN
KERANI :
M. RUDI AJI ARSYAD
JUANG :
NAHDLI ZULFAN M
SIE. BIMBANG : RICO BAGUS DWI H
SIE. LITEV :
ANDRIE WIDYA ATMOKO
SIE. TEKPRAM : M. ZACKI PRATAMA
SIE. GIAT : NANDA DWIKY M. Y
SIE. KEANGGOTAAN :
ADHI KURNIAWAN
SIE. RUMAH TANGGA :
ANDRI PRIONO
PUTRI
PRADANA : FIDEA MIRANTIKA
PEMANGKU ADAT : LAELATUSSYIFA
KERANI : ESTU PUJI LESTARI
JUANG : RIZKHA YUNI D. L
SIE. BIMBANG : DESYANA SETYO P
SIE. LITEV : AULIA APRILIA
SIE. TEKPRAM : DYAH AYU LESTARI
SIE. GIAT : LEVI MORIS MARWANTO
SIE. KEANGGOTAAN :
FIA YASMIN N. M
SIE. RUMAH TANGGA :
ROMAULI ROLI B. M
SERAH TERIMA JABATAN
Prosesi ulang janji pada saat serah terima jabatan dari kepengurusan ambalan yang lama ke yang baru.
Tri Satya
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila
- Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- Menepati Dasadarma
RIWAYAT HIDUP SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX
Mungkin banyak orang yang tidak tahu bahwa 14 Agustus adalah Hari Pramuka. Hari paling bersejarah dalam menyatukan berbagai organisasi kepanduan yang tumbuh di Indonesia.
Saat itu, pada 20 Mei 1961 terbitlah Keppres No 238/ 1961. Kepres itu mengatur tentang peleburan seluruh organisasi kepanduan pada satu wadah yaitu Gerakan Pramuka.
Kemudian, Gerakan Pramuka diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1961. Perkenalan itu dilakukan dengan penyerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka dari PresidenSoekarno kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Saat itulah diperingati sebagai Hari Pramuka.
Kemudian, Gerakan Pramuka ini tersebar di seluruh Tanah Air. Dalam prosesnya inilah, peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX sangat penting saat masa peralihan. Hingga pada akhirnya dia dipercaya menjadi pengurus Gerakan Pramuka di tingkat nasional, yaitu sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama 4 periode untuk masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.
Sepak terjang Sri Sultan dalam pembinaan Gerakan Pramuka tidak hanya di dalam negeri. Konsepnya tentang kepanduan mendapat sambutan luar biasa dari luar negeri, terutama di Konferensi Kepramukaan se dunia tahun 1971.
Saat itu, Sultan mengajak organisasi kepanduan terlibat aktif dalam pembangunan di masyarakat. Pidato itu langsung mengubah dan menjadi arah baru kepanduan di seluruh dunia.
Karena jasa-jasa Sri Sultan, melalui Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili, Timor Timur nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka, mengukuhkan almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka.
Di kancah internasional, Sri Sultan juga mendapat sejumlah penghargaan. Di antaranya, Bronze Wolf Award pada tahun 1974, penghargaan tertinggi World Organization of the Scout Movement dan tahun sebelumnya mendapat Boy Scouts of America berupa Silver World Award.
Saat itu, pada 20 Mei 1961 terbitlah Keppres No 238/ 1961. Kepres itu mengatur tentang peleburan seluruh organisasi kepanduan pada satu wadah yaitu Gerakan Pramuka.
Kemudian, Gerakan Pramuka diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1961. Perkenalan itu dilakukan dengan penyerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka dari PresidenSoekarno kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Saat itulah diperingati sebagai Hari Pramuka.
Kemudian, Gerakan Pramuka ini tersebar di seluruh Tanah Air. Dalam prosesnya inilah, peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX sangat penting saat masa peralihan. Hingga pada akhirnya dia dipercaya menjadi pengurus Gerakan Pramuka di tingkat nasional, yaitu sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama 4 periode untuk masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.
Sepak terjang Sri Sultan dalam pembinaan Gerakan Pramuka tidak hanya di dalam negeri. Konsepnya tentang kepanduan mendapat sambutan luar biasa dari luar negeri, terutama di Konferensi Kepramukaan se dunia tahun 1971.
Saat itu, Sultan mengajak organisasi kepanduan terlibat aktif dalam pembangunan di masyarakat. Pidato itu langsung mengubah dan menjadi arah baru kepanduan di seluruh dunia.
Karena jasa-jasa Sri Sultan, melalui Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili, Timor Timur nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka, mengukuhkan almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka.
Di kancah internasional, Sri Sultan juga mendapat sejumlah penghargaan. Di antaranya, Bronze Wolf Award pada tahun 1974, penghargaan tertinggi World Organization of the Scout Movement dan tahun sebelumnya mendapat Boy Scouts of America berupa Silver World Award.
Sejarah
Pramuka di Indonesia
Gerakan Pramuka
lahir pada tahun 1961, jadi kalau
akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji
keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah
perkumpulan kepanduan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak
sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional
Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang
menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila.
Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan
supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka
(Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord
Baden Powell (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah
Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin
gerakan kepanduan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam
itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui,
metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan
yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk
panitia yang terdiri atas Sri Sultan
Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono,
Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan
Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu
pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961
tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan
Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal
9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan
Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121
Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka.
Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan (Hamengku Buwono IX), Prof.
Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai
Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei
1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan
Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan
yaitu :
1.
Pidato
Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili
organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di
Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN
PRAMUKA
2.
Diterbitkannya
Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan
Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi
kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak
dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang
dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka
dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional,
namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah
untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai
HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
3.
Pernyataan
para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri
ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada
tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
4.
Pelantikan
Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk
diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan
Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada
tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI
PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato
Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan
Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh
masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya
yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh
Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat
17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk
dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447
Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang
dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota
Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno,
Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II
Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan
Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada
tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang
penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka
mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan
Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan
kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448
Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku
Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai
HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota
Gerakan Pramuka.